Masih kudengar bisikmu
mengurai lembar mimpiku
yang membawaku kembali
tuk membaca halaman diary hatiku
Ciuman pertamaku........
dalam lekukan bibirmu
Melumat anganku dalam sandar bahumu
mendekapku erat dalam peluk rindumu
ada malu tersembul dalam getarku
menciptakan semburat merah dirona hatiku
Ada puisi dalam desahmu
yang menghangatkan untaian kata dihatiku
yang mulai beku karena ragu
dan memberi ketenangan dalam jiwa yang kelu
Ciuman pertamaku....
Biarlah tetap dikalbu
walau waktu telah berlalu
karena tak ada lagi rindu .....
cukuplah jadi nyanyian merdu.
eWie - 15 Februari 2011
Popular Posts
Categories
- Puisi Alam (1)
- Puisi Ceria (1)
- Puisi Cinta (36)
- Puisi Hati (8)
- Puisi suara Hati (3)
- Puisi Ultah (2)
- Puisi Untuk Anak (2)
- Puisi Untuk Ayah (2)
- Puisi untuk Ibu (2)
- Puisi Untuk Sang Pencipta (2)
Blog Archive
-
▼
2011
(56)
-
▼
Februari
(30)
- Bunda, aku Merindumu
- Pesona
- Pecundang
- Tegar
- Luruh
- Kupercaya Cintamu
- Tetaplah Disisiku
- Menginginkanmu
- Jiwaku Merindu
- Khayal dan Mimpiku
- Tepian Cinta
- Senandung Sepi
- Cemburu
- Bait Lukaku
- Cinta Ibu
- Slalu Kutunggu
- Cahaya Hatiku
- Ciuman Pertama
- Rimba Cintaku
- Ruangku adalah Harumu
- Rindu Ayah
- Elegi Cinta
- Penantian Hampa
- Kau Dermaga Terakhirku
- Terima Kasih Telah Mencintaiku
- Bantu Aku
- Harapmu
- Mau tapi Malu
- Lelaki Pertama
- Memory
-
▼
Februari
(30)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar