Slalu Kusambut hari dengan Keceriaan Pagi
Tatapan kokoh akarku
senyum gagah batang pohonku
Tarian ranting-rantingku
dengan iringan nyanyian merdu daun-daunku
Kupersembahkan senyum termanis untuk Mentari
Kuresapi nikmatnya embun pagi
kusapa kumbang yang bercumbu dengan bunga yang wangi
kudendangkan lagu tuk iringi kicauan burung kenari
Tapi.....
Hari ini kumenangis dalam sunyi
akar,batang,ranting dan daun-daunku meranggas mati
dijamah oleh manusia yang tak punya hati
Tak ada lagi senyum mentari
tak ada lagi kicau burung kenari
tak ada lagi hembusan bunga yang wangi
semua pergi...
Tinggallah aku dalam sepi
eWie - 18 Februari 2011
Popular Posts
Categories
- Puisi Alam (1)
- Puisi Ceria (1)
- Puisi Cinta (36)
- Puisi Hati (8)
- Puisi suara Hati (3)
- Puisi Ultah (2)
- Puisi Untuk Anak (2)
- Puisi Untuk Ayah (2)
- Puisi untuk Ibu (2)
- Puisi Untuk Sang Pencipta (2)
Blog Archive
-
▼
2011
(56)
-
▼
Februari
(30)
- Bunda, aku Merindumu
- Pesona
- Pecundang
- Tegar
- Luruh
- Kupercaya Cintamu
- Tetaplah Disisiku
- Menginginkanmu
- Jiwaku Merindu
- Khayal dan Mimpiku
- Tepian Cinta
- Senandung Sepi
- Cemburu
- Bait Lukaku
- Cinta Ibu
- Slalu Kutunggu
- Cahaya Hatiku
- Ciuman Pertama
- Rimba Cintaku
- Ruangku adalah Harumu
- Rindu Ayah
- Elegi Cinta
- Penantian Hampa
- Kau Dermaga Terakhirku
- Terima Kasih Telah Mencintaiku
- Bantu Aku
- Harapmu
- Mau tapi Malu
- Lelaki Pertama
- Memory
-
▼
Februari
(30)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar