Berawal dari pandangan
Kau dapat membidikku dengan tepat
Mematri lekat dihatimu
walau aku tak pernah tau
Perlahan dengan pasti ...
Kau mampu membuatku
Mengarahkan pandanganku padamu
Mencoba memahami inginmu
Membaca semua rasa dan ucapmu...
Kau coba membangun kembali
langkahku dalam " Cinta "
yang telah lama tak bergeming dari satu hati
Kau tau itu sulit
Kau tetap merengkuhku dengan kasihmu....
Rangkaian huruf, kata dan kalimat
tak akan mampu menguraikan
Besarnya Cintamu untukku kala itu
dan tak akan mampu meredam rindumu
Tapi kau tau ?????
Betapa kuingin bercerita padamu
Bahwa kau mampu .....
Membuatku tertawa dalam sepiku
tenang dalam tangisku
larutkan malamku dengan senyuman
dan tersanjung dengan " Cintamu "
Namun......
Hatiku terlalu kecil...
untuk menampung besarnya Cintamu
Walau aku bukan untukmu
Kau tetap bisa memberikan
Kenangan manis untukku
senyuman indah untuk langkahku
Tetaplah ceria dengan semangatmu
Sukses dengan karyamu
Bahagia dengan hidup dan Cintamu
Dan ......
untuk segalanya.....
TERIMA KASIH TELAH MENCINTAIKU.
eWie - 11 Februari 2011
Popular Posts
Categories
- Puisi Alam (1)
- Puisi Ceria (1)
- Puisi Cinta (36)
- Puisi Hati (8)
- Puisi suara Hati (3)
- Puisi Ultah (2)
- Puisi Untuk Anak (2)
- Puisi Untuk Ayah (2)
- Puisi untuk Ibu (2)
- Puisi Untuk Sang Pencipta (2)
Blog Archive
-
▼
2011
(56)
-
▼
Februari
(30)
- Bunda, aku Merindumu
- Pesona
- Pecundang
- Tegar
- Luruh
- Kupercaya Cintamu
- Tetaplah Disisiku
- Menginginkanmu
- Jiwaku Merindu
- Khayal dan Mimpiku
- Tepian Cinta
- Senandung Sepi
- Cemburu
- Bait Lukaku
- Cinta Ibu
- Slalu Kutunggu
- Cahaya Hatiku
- Ciuman Pertama
- Rimba Cintaku
- Ruangku adalah Harumu
- Rindu Ayah
- Elegi Cinta
- Penantian Hampa
- Kau Dermaga Terakhirku
- Terima Kasih Telah Mencintaiku
- Bantu Aku
- Harapmu
- Mau tapi Malu
- Lelaki Pertama
- Memory
-
▼
Februari
(30)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar