Elegi tercipta karena nyanyian rindu
yang terhalang batas jarak dan waktu
dan dipeluk cinta yang membatu
Mencoba memecah dan menyibak rindu
agar hati dapat terpaut satu
Begitu besar dambamu
yang kau gantungkan padaku
dan kau coba tuk berjalan dalam rongga hatiku
yang tertunduk sendu
tapi mampu membuatmu terpaku
Cinta itu bagaikan ledakan besar dihatimu
memberi pancaran terang dihatiku
Namun....
Mengapa semakin redup ditatapku ?
apakah karena Resah jiwaku
yang menutup pandang karena Rinduku
eWie - 14 Februari 2011
Popular Posts
Categories
- Puisi Alam (1)
- Puisi Ceria (1)
- Puisi Cinta (36)
- Puisi Hati (8)
- Puisi suara Hati (3)
- Puisi Ultah (2)
- Puisi Untuk Anak (2)
- Puisi Untuk Ayah (2)
- Puisi untuk Ibu (2)
- Puisi Untuk Sang Pencipta (2)
Blog Archive
-
▼
2011
(56)
-
▼
Februari
(30)
- Bunda, aku Merindumu
- Pesona
- Pecundang
- Tegar
- Luruh
- Kupercaya Cintamu
- Tetaplah Disisiku
- Menginginkanmu
- Jiwaku Merindu
- Khayal dan Mimpiku
- Tepian Cinta
- Senandung Sepi
- Cemburu
- Bait Lukaku
- Cinta Ibu
- Slalu Kutunggu
- Cahaya Hatiku
- Ciuman Pertama
- Rimba Cintaku
- Ruangku adalah Harumu
- Rindu Ayah
- Elegi Cinta
- Penantian Hampa
- Kau Dermaga Terakhirku
- Terima Kasih Telah Mencintaiku
- Bantu Aku
- Harapmu
- Mau tapi Malu
- Lelaki Pertama
- Memory
-
▼
Februari
(30)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar